Ancaman kerusakan hutan dari hari ke hari semakin meningkat, sebagian
besar kerusakan hutan adalah karena adanya pembukaan lahan baru yang
tidak mengikuti kaidah ekologi atau lingkungan . Banyak sekali hutan
dirusak hanya untuk kepentingan tertentu dari individu maupun kelompok
atau institusi tanpa ada pertimbangan untuk pelestariannya. Adanya
pengembangan wilayah pemukiman, atau daerah pemekaran yang membutuhkan
lahan baru untuk pembangunan daerahnya akan mengakibatkan dibukanya
hutan. Akibat dari semuanya ini akan merusak keseimbangan ekosistem
lingkungan, hutan yang sudah banyak rusak akan memberi pengaruh buruk
pada lingkungan.
Jika hutan kita menjadi gundul atau terbakar, sehingga lingkungan
hidup kita rusak, siapa biang keladinya? Penduduk miskin di hutan-hutan
dan sekitar hutan menebang hutan negara untuk memperoleh penghasilan
untuk makan. Tetapi kayu-kayu yang diperolehnya ditampung calo-calo
untuk dijual, dan kemudian dijual lagi untuk ekspor, yang semuanya “demi
keuntungan”. Siapa yang paling bersalah dalam proses perusakan
lingkungan ini?
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan
terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik
adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut “lingkungan hidup“.
Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Dengan pemahaman lingkungan hidup diatas, maka upaya pelestarian
lingkungan hidup adalah upaya pelestarian komponen-komponen lingkungan
hidup beserta fungsi yang melekat dan interaksi yang terjadi diantara
komponen tersebut. Adanya perbedaan fungsi antara komponen dan
pemanfaatan dalam pembangunan, maka pelestarian tidak dipahami sebagai
pemanfaatan yang dibatasi. Namun pelestarian hendaknya dipahami sebagai
pemanfaatan yang memperhatikan fungsi masing-masing komponen dan
interaksi antar komponen lingkungan hidup dan pada akhirnya, diharapkan
pelestarian lingkungan hidup akan memberikan jaminan eksistensi
masing-masing komponen lingkungan hidup.
Dengan adanya jaminan eksistensi, lingkungan hidup yang lestari
dapat diwujudkan. Upaya pelestarian lingkungan hidup yang telah
dilakukan oleh banyak pihak selama ini menunjukan banyak keberhasilan
dan tidak sedikit yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan yang
ingin dicapai dalam masing-masing aspek. Upaya-upaya tersebut lebih
terlihat sebagai gerakan yang berdiri sendiri di masing-masing lokasi,
kasus dan aspek lingkungan yang dihadapi. Selain itu, upaya pelestarian
yang telah dilaksanakan kurang dirasakan manfaat /kegunaan baik secara
jangka menengah maupun jangka panjang, hal ini terjadi karena kurangnya
kepedulian dan pengetahuan serta informasi yang jelas dan menyeluruh
tentang manfaat pelestarian hutan bagi aspek kehidupan yang lainnya dan
bagi lingkungan secara luas.
Melestarikan hutan berarti kita melestarikan lingkungan hidup, karena
dengan menyelamatkan hutan kita juga menyelamatkan semua komponen
kehidupan. Jika kita mengetahui mengenai sesuatu mengenai potensi alam
dan faktor-faktor yang membatasi kita dapat menentukan penggunaan
terbaik. Ekosistem-ekosistem baru yang berkembang yang diciptakan
manusia , seperti pertanian padang rumput, gurun pasir yang diairi,
penyimpanan-penyimpanan air, pertanian tropika akan bertahan untuk
jangka waktu lama hanya jika keseimbangan-keseimbangan material dan
energi tercapai antara komponen-komponen biotik dan fisik. Karena itu
penting sekali untuk melestarikan hutan.
Melakukan pelestarian hutan sama dengan menyelamatkan ekosistem dari
hutan itu sendiri, ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak
hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi
yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem
itu. Masing-masing komponen mempunyai fungsi atau relung, selama
masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan
baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan ekosistem
menunjukkan ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu.
Keseimbangan itu tidak bersifat statis malainkan dinamis, ia selalu
berubah-ubah, kadang-kadang perubahan itu besar dan kadang-kadang
kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah maupun sebagai
perbuatan manusia.
Dari uraian – uraian tersebut kita bisa melihat bahwa unsur-unsur
yang ada dalam lingkungan hidup tidak secara tersendiri melainkan
secara terintegrasi sebagai komponen yang berkaitan dalam suatu sistem.
Wajarlah dengan menyelamatkan hutan kita berarti menyelamatkan
lingkungan, hutan yang mempunyai multi fungsi akan menyelamatkan semua
komponen kehidupan di bumi ini bila kita melestrikannya. Manfaat
pelestarian hutan bagi lingkungan sangat banyak, secara global hutan
merupakan paru-paru dunia dan dapat mengurangi pemanasan suhu bumi,
mencegah kekeringan saat kemarau dan mencegah banjir dan longsor saat
musim hujan.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2003. Pedoman Umum Pelaksanaan Pendayagunaan Sumberdaya Kawasan Transmigrasi. Ditjen Pemberdayaan Sumberdaya Kawasan Transmigrasi. Jakarta. Ridker, Ronald. 1982. Sumberdaya Lingkungan dan Pendudk. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan. UGM. Yogyakarta.
Sandy, 1980. Masalah Tata Guna Lahan, Tata lingkungan di Indonesia. Jurusan Geografi. Univ. Indonesia. Jakarta.
Soemarwoto, Otto. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar